China Siap Gempur Satelit AS

China Siap Gempur Satelit AS: Ancaman Senjata Anti-Satelit Canggih ke Keamanan Global

Teknopedia – China terus menunjukkan ambisinya dalam dominasi ruang angkasa dengan mengembangkan beragam sistem senjata anti-satelit (ASAT) yang canggih. Langkah ini menimbulkan kekhawatiran luas di kalangan komunitas internasional, khususnya negara-negara yang sangat bergantung pada satelit untuk keperluan komunikasi, navigasi, dan pengumpulan intelijen.

Perkembangan ini mengisyaratkan bahwa ruang angkasa bukan lagi hanya ladang eksplorasi ilmiah, tetapi telah berubah menjadi medan strategis militer yang diperebutkan.

Sejarah dan Perkembangan Program ASAT China

Program ASAT milik China dimulai sejak 1964 dan menunjukkan kemajuan signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Salah satu tonggak penting terjadi pada tahun 2007, ketika China berhasil menghancurkan satelit cuaca miliknya sendiri, Fengyun-1C, menggunakan rudal balistik SC-19 yang telah dimodifikasi. Uji coba ini menyebabkan lebih dari 3.000 potongan puing luar angkasa besar yang hingga kini masih mengorbit, menimbulkan ancaman bagi aset luar angkasa lainnya.

Sejak insiden tersebut, China terus memperluas portofolio teknologinya dalam bidang ASAT, mencakup rudal balistik, satelit mikro, hingga senjata energi terarah seperti laser.

Sistem Senjata Anti-Satelit China

Nama Sistem Deskripsi
SC-19 (Dong Neng-1) Rudal balistik dengan kendaraan pembunuh kinetik yang dapat menghancurkan satelit di orbit rendah Bumi. Menggunakan sistem pencari inframerah dengan kecepatan penutupan mencapai 8 km/detik.
HQ-19 Sistem rudal permukaan-ke-udara dengan kemampuan mencegat rudal balistik dan satelit hingga jarak 300 km. Dipandu oleh radar dan inframerah, serta dilengkapi kendaraan pembunuh kinetik.
Shijian-17 Satelit eksperimental dengan lengan robotik, memungkinkan untuk menangkap atau merusak satelit musuh secara fisik. Mampu melakukan operasi ko-orbital di orbit geostasioner.
Senjata Energi Terarah Laser berdaya tinggi yang dirancang untuk menonaktifkan satelit, termasuk rencana pemasangan pada kapal selam nuklir guna menyerang secara diam-diam satelit mata-mata lawan.

Dampak dan Risiko Global

Keberadaan senjata ASAT China berpotensi menimbulkan sejumlah dampak strategis dan operasional yang signifikan:

  • Peningkatan Puing Antariksa: Setiap uji coba atau operasi penghancuran satelit menciptakan ribuan puing yang mengancam satelit operasional dan misi luar angkasa lainnya.
  • Ketergantungan pada Satelit: Negara-negara maju sangat bergantung pada satelit untuk keperluan vital. Kehilangan satelit dapat melumpuhkan komunikasi, sistem navigasi, hingga pertahanan nasional.
  • Militerisasi Ruang Angkasa: Langkah China ini mendorong ketegangan geopolitik dan dapat memicu perlombaan senjata baru di luar atmosfer, meningkatkan risiko konflik militer berbasis ruang angkasa.

Menurut analis pertahanan luar angkasa, Brian Weeden dari Secure World Foundation, “Setiap negara yang mempersenjatai ruang angkasa berarti mengurangi stabilitas strategis global dan meningkatkan risiko kesalahpahaman yang bisa berujung konflik berskala besar.”

Situasi ini memperlihatkan pentingnya kerja sama internasional dalam merumuskan regulasi penggunaan ruang angkasa secara damai. Tanpa mekanisme kontrol senjata yang jelas di luar angkasa, ancaman dari senjata ASAT akan terus menghantui keamanan global di masa depan.