Defi Nofitra, Alumni UGM Pertama Pimpin Kaspersky Indonesia di Tengah Ancaman Siber Meningkat

Defi Nofitra, Alumni UGM Pertama Pimpin Kaspersky Indonesia di Tengah Ancaman Siber Meningkat

Teknopedia – Seorang alumni Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, mencetak sejarah sebagai orang Indonesia pertama yang memimpin cabang perusahaan keamanan siber global. Sosok tersebut adalah Defi Nofitra, yang pada Mei 2025 resmi ditunjuk sebagai Country Manager Kaspersky untuk Indonesia.

Penunjukan ini menjadi langkah penting dalam strategi ekspansi Kaspersky di kawasan Asia Pasifik. Defi akan memfokuskan perannya pada pengembangan pasar enterprise, memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pasar utama layanan keamanan siber perusahaan asal Rusia tersebut.

Dalam menjalankan tugasnya, Defi Nofitra bertanggung jawab langsung kepada Adrian Hia, Managing Director Kaspersky untuk Asia Pasifik. Hia menyebutkan bahwa Indonesia memiliki peran sentral dalam peta ekspansi regional perusahaan. “Penunjukan Defi Nofitra menandai langkah signifikan dalam ekspansi berkelanjutan kami di negara ini. Indonesia bukan hanya pasar berpotensi tinggi, tetapi juga merupakan prioritas bagi kami di Asia Pasifik,” jelasnya.

Lebih lanjut, Hia menambahkan bahwa kehadiran Defi akan memperkuat komitmen Kaspersky dalam membangun keterlibatan mendalam dengan sektor perusahaan melalui solusi keamanan siber yang relevan dan sesuai kebutuhan industri di Indonesia.

Defi Nofitra bukan nama baru dalam dunia teknologi informasi. Ia memiliki pengalaman lebih dari dua dekade di bidang sales dan channel, dengan portofolio profesional yang mencakup pengembangan strategi, penjualan langsung dan tidak langsung, serta tanggung jawab teknis di berbagai negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam.

Sebelum bergabung dengan Kaspersky, ia juga pernah memimpin cakupan akun-akun strategis di berbagai sektor seperti pemerintahan, otomotif, manufaktur, dan layanan publik. Pengalamannya ini membuatnya dipandang sebagai tokoh yang tepat untuk memimpin inisiatif keamanan digital di tengah meningkatnya ancaman siber di kawasan ini.

Defi Nofitra mengantongi gelar Magister Manajemen dari UGM dan latar belakang teknik mesin dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia menyatakan keprihatinannya atas kondisi keamanan siber di Indonesia yang kini berada pada fase kritis.

“Bisnis di Indonesia kini berada di titik kritis di mana mereka harus memperkuat pertahanan siber secara signifikan karena meningkatnya volume dan kecanggihan serangan,” ujar Defi Nofitra.

Menurut data Kaspersky tahun 2024, Indonesia mencatat jumlah serangan ransomware tertinggi di Asia Tenggara. Defi menekankan bahwa dinamika ini mengharuskan perusahaan untuk segera beradaptasi. “Lanskap ancaman ini menunjukkan bahwa seiring penyerang menyempurnakan taktik mereka, organisasi harus berinvestasi pada solusi keamanan siber tangguh yang menggabungkan teknologi canggih dengan intelijen ancaman waktu nyata,” pungkasnya.